Mindfulness : “Meditasi” dalam Kehidupan Sehari-hari

#mindfulnessdaily

Mindfulness—kondisi kesadaran penuh—secara teoretis dan empiris sering dikaitkan dengan kondisi kesejahteraan psikologis seseorang.

Salah satu definisi mindfulness yang paling sering dikutip adalah suatu kondisi kesadaran yang muncul melalui “memberikan perhatian penuh terhadap sesuatu, dilakukan dengan penuh kesadaran, dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu, hadir sepenuhnya dengan momen saat ini, dan tanpa memberikan penilaian atau menghakimi” (Kabat-Zinn, 1994).

Mindfulness sering digunakan sebagai salah satu teknik terapi atau meditasi agar seseorang menjadi lebih tenang. Mindfulness merupakan metode yang mudah untuk dilakukan oleh siapapun, kapanpun, dan di manapun. Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengkaji manfaat mindfulness dalam mengatasi berbagai bentuk kondisi tekanan psikologis seperti kecemasan, kemarahan, dan kondisi sejenisnya (Hayes & Feldman, 2004; Kabat-Zinn, 1990).

Dikutip dari sebuah artikel yang diterbitkan oleh APA (American Psychological Association)—berdasarkan penelitian yang dilakukan—dijelaskan bahwa beberapa manfaat mindfulness bagi kesejahteraan psikologis ketika seseorang rutin menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

• Mengurangi ruminasi (pikiran berulang mengenai suatu hal)

• Mengurangi kemunculan stress

• Meningkatkan kinerja working memory (memori yang digunakan untuk mempelajari sesuatu, mengingat sebuah instruksi dan hal lain yang menjadi dasar keterampilan dalam mempelajari suatu hal)

• Meningkatkan konsentrasi (orang yang menerapkan mindfulness memiliki kemampuan yang baik untuk mengabaikan berbagai distraktor sehingga dapat mempertahankan daya fokusnya)

• Menurunkan reaktivitas emosional (orang yang menerapkan mindfulness mampu melepaskan diri dari hal-hal yang dapat mengganggu secara emosional)

• Memiliki fleksibilitas kognitif yang lebih baik (orang yang menerapkan mindfulness mampu mengembangkan keterampilan observasi diri, sehingga lebih adaptif dalam situasi negatif atau kondisi yang memicu stress).

• Mendapatkan kepuasan dalam menjalin relasi dengan orang lain (mindfulness berperan dalam kemampuan komunikasi, sehingga dapat mencegah individu memiliki konflik atau mengalami kondisi stress saat berhubungan dengan orang sekitar).

Referensi:

  • Kabat-Zinn J. (1994). Wherever you go there you are: Mindfulness meditation in everyday life. New York, NY: Hyperion

  • Hayes AM, Feldman G. (2004). Clarifying the construct of mindfulness in the context of emotion regulation and the process of change in therapy. Clinical Psychology: Science and Practice. 11:255–262

  • Daphne M. Davis, PhD, and Jeffrey A. Hayes, PhD July/August 2012, Vol 43, No. 7 - Print version: page 64 (https://www.apa.org/monitor/2012/07-08/whatarethebenefitsofmindfulness?)