Inilah Tanda-Tanda Kamu Mengalami Depresi! Jangan Self-Diagnose ya!

Inilah ciri-ciri gejala kalau kamu terkena depresi berdasarkan kriteria psikologi klinis yang valid dari DSM-5.

Gambar : Pexels.com

Depresi adalah salah satu gangguan mental yang cukup umum dan dialami oleh banyak individu. Di Indonesia sendiri, ada 15,6 juta orang yang mengalami depresi, dilansir dari Detikhealth. Walaupun begitu, masih banyak masyarakat yang tidak menyadari atau menyangkal bahwa dirinya terkena depresi, padahal jika depresi segera diketahui diagnosisnya dan dilakukan pengobatan, bukan tidak mungkin kesehatan mental individu tersebut akan bisa membaik. Untuk itu, yuk kita sama-sama coba mencari tahu ciri-ciri gejala depresi menurut kriteria Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5th edition (DSM-5).

Perubahan Pola Makan dan Pola Tidur

Gangguan pada pola tidur memang merupakan salah satu gejala depresi menurut kriteria DSM-5. Namun, tidak selalu gangguan tidur disebabkan oleh depresi, ya. Salah satu gejala depresi adalah perubahan pola makan dan pola tidur. Seseorang bisa sulit tidur atau malah terlalu banyak tidur jika mengalami depresi. Selain itu, makan berlebihan atau justru kekurangan juga bisa jadi penanda depresi.

Merasa Lelah Tanpa Alasan

Salah satu gejala depresi adalah kelelahan atau kehilangan energi yang terjadi terus-menerus hampir setiap hari. Jika kamu merasa lelah padahal tidak melakukan sesuatu yang melelahkan bagi kamu, atau bahkan sudah kelelahan saat bangun tidur dan belum memulai aktivitas, mungkin itu tandanya bahwa pikiran kamu banyak yang menumpuk sehingga membebani kamu dalam beraktivitas. Stress yang terlalu berat dan berlarut-larut bisa menjadi sumber depresi kamu.

Merasa Sedih dan Kehilangan Passion

Perasaan sedih dan kehilangan minat terhadap sesuatu yang disukai merupakan gejala utama yang harus terpenuhi untuk diagnosis depresi. Misalnya, kamu tiba-tiba kehilangan mood untuk menonton film di waktu senggang, padahal sebelumnya kamu sangat menyukai menonton film. Hal ini bisa menjadi pertanda bahwa kamu terkena depresi jika kamu mengalaminya terus-terusan selama beberapa bulan. Kamu juga merasa kehilangan semangat dan merasa mellow, serta memikirkan sesuatu dari sudut pandang yang negatif.

Peningkatan Aktivitas Fisik Tanpa Tujuan

Bertambahnya gerakan fisik tanpa tujuan tertentu dan dilakukan secara berulang bisa jadi merupakan salah satu gejala depresi. Gerakan fisik yang dimaksud bisa jadi berjalan mondar-mandir, menggerakkan kaki pada saat duduk atau diam, menggigit kuku, atau yang lainnya. Hal ini bisa menjadi pertanda kalau kamu sedang resah atau mungkin cemas. Namun ini juga bisa jadi salah satu tanda kecemasan alih-alih depresi.

Berkurangnya Daya Pikir atau Konsentrasi

Kesulitan untuk berpikir atau berkurangnya daya konsentrasi adalah tanda depresi yang cukup umum dirasakan penderitanya. Penderita depresi akan kesulitan untuk fokus pada kegiatan sehari-hari dan sulit untuk berpikir jernih dalam mengambil sebuah keputusan. Selain itu, pola hidup seperti pola makan dan tidur yang tidak teratur karena depresi juga bisa menyebabkan turunnya daya konsentrasi.

Gejala Lainnya

Selain gejala yang disebutkan di atas, ada juga gejala-gejala lain seperti munculnya perasaan bersalah atau tidak berharga, berkurangnya minat untuk bersosialisasi atau mengisolasi diri, dan juga munculnya perasaan ragu-ragu. Itu semua merupakan gejala depresi yang bisa menjadi bahan pertimbangan untuk mengukur kesehatan mental kamu. Jika kamu mengalami lima atau lebih gejala-gejala di atas, atau orang terdekat kamu dirasa mengalaminya, segera konsultasikan ke profesional untuk diagnosis lebih lanjut.

Diagnosis depresi harus ditegakkan oleh psikolog maupun psikiater. Jangan segan-segan untuk mengunjungi psikolog maupun psikiater untuk mendapatkan diagnosis lebih lanjut tentang kondisi kesehatan mental kamu. Kamu bisa berkunjung ke Biro Psikologi Existensi untuk melakukan konsultasi, detailnya bisa dilihat di existensi.id ya.

Sumber : American Psychiatric Association (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (5th ed.). USA: American Psychiatric Association.